Thursday, 17 November 2011

Kenapa Korea Terobsesi Operasi Plastik

Kim Hyun Joong, salah satu seleb Korea yang mengaku melakukan operasi plastik pada hidungnya. (AP Photo/Chiang …
Ketika pertama kali berkunjung Korea di 2003, saya hanya heran mengapa banyak wanita yang menggunakan hak tinggi kemana pun mereka pergi. Ini termasuk saat datang ke konser rock di ruangan terbuka di mana hujan badai menyertai sepanjang konser. Dalam hati saya berpikir mungkin inilah yang namanya perbedaan budaya.

Namun terus terang beberapa tetap terlihat janggal buat saya. Saya heran melihat para pria membawa tas besar yang dikempit di tangan dan menggunakan dasi atau celana berwarna pink atau warna pastel lainnya. Atau ketika melihat para pria cuek bersolek di kaca telepon genggamnya atau melihat jejeran klinik kecantikan di Apkujong dan mendapati beberapa wanita keluar dari klinik menggunakan masker dan kaca mata hitam. Bahkan Korea Tourism Board di dalam buku tentang Korea menawarkan paket tur medis, yang berarti peserta akan berkeliling dari satu klinik ke klinik lain melihat kecanggihan teknologi perbaikan estetika tubuh ini.

Salah satu teman saya dari Malaysia sempat ikut tur ini dan mengatakan kalau di akhir tur, kita juga akan merasakan salah satu servis kecantikan itu berupa pemutihan gigi atau pijat/facial wajah. Bintang-bintang Hollywood juga dikenal akan kecanggihan permak tubuh dan wajah mereka, tapi rasanya tidak sampai taraf dipublikasikan.

Kejanggalan seperti ini membuat saya bertanya-tanya mengapa dan apa penyebabnya. Lucunya, banyak teman yang berkomentar sama. Apalagi, obsesi untuk menjadi cantik itu semakin terekam dalam film (salah satunya yang paling populer adalah “200 Pounds of Beauty”), drama, ataupun berbagai acara variety.

Keinginan untuk tampil sempurna memang tidak bisa dipungkiri adalah hasrat semua orang, tetapi mungkin tidak ada yang “seambisius” Korea, terutama para seleb Kpop yang sering saya lihat di internet atau televisi.

Pertama, definisi kecantikan penduduk Korea memang tinggi. Terpengaruh oleh budaya barat, definisi kegantengan atau kecantikan sempurna dilihat dari tinggi tubuh semampai, hidung mancung, kulit putih, dan mata besar. Rasa minder saat bersosialiasi membuat warga Korea mencari cara dan jalan keluar cepat demi memperbaiki kekurangan. Mereka percaya kalau kesan pertama sangat penting dalam mencari pekerjaan atau dalam menghadiri acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan.

Selain itu, warga Korea memiliki sifat kompetitif yang tinggi. Ini bisa dilihat dari sistem pendidikan mereka yang penuh tuntutan. Sifat kompetitif yang tinggi inilah yang menambah warganya rela untuk melakukan apapun untuk bisa mendapat kecantikan atau kegantengan sempurna tersebut. Bahkan, sampai melakukan prosedur-prosedur ekstrim. Menurut situs Medscape, warga Korea Selatan termasuk ratio warga dunia yang paling tinggi untuk urusan operasi kosmetik.

Dari sinilah, mungkin banyak klinik dan iklan operasi plastik ditemukan di berbagai sudut Seoul. Yang paling ekstrim adalah operasi plastik yang diberikan kepada anak sebagai hadiah kelulusan oleh orang tua. Di acara Happy Together, ada beberapa seleb Kpop yang mengaku menerima kado kelulusan seperti ini.

Jika banyak anggota grup perempuan masih sangat menjaga citranya di layar televisi atau depan publik dengan menunjukkan keengganannya tampil tanpa makeup, banyak seleb Korea yang mulai terbuka mengenai hasil permak wajahnya.

Sebut saja Ko Hara dari Kara – lewat acara variety Strong Heart - mengaku memermak “sedikit” kelopak matanya dan menajamkan bagian atas hidungnya. Lee Joon dari MBLAQ mengaku setelah mendapat luka bakar dalam kecelakaan saat syuting “Ninja Assasin”, ia pun sekalian mengoperasi hidungnya untuk terlihat lebih mancung. Atau Dongwan dari Shinhwa yang mendapat hadiah perbaikan hidungnya yang bengkok dari bos perusahaannya sebelum debut.

Sama seperti film dan musik Kpop yang sangat “menularkan” yang membuat saya jadi penikmat budaya pop negeri ginseng, obsesi kecantikan Korea tidak bisa dipungkiri mulai menular juga. Mudah-mudahan, tidak sampai ke hal yang ekstrem.

sumber yahoo.com

WASPADA HEPATITIS A MENYEBAR LEWAT SAMBAL YANG DICOCOL RAME-RAME

Ini informasi berguna buat anda dan keluarga. Ternyata Hepatitis A dapat menular lewat sambal yang dicocol rame-rame. Setidaknya hal ini diungkapkan oleh Ibu Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih. Simak berita dari detikhealh.com berikut ini.

Beberapa daerah seperti Depok, Jawa Barat tengah mewaspadai penyebaran virus hepatitis A dan bahkan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Menteri kesehatan mengatakan virus ini cepat sekali menyebar melalui makanan yang tidak bersih karena dipakai bersama-sama misalnya sambal yang dicocol rame-rame.

Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan hepatitis A sering mewabah di lingkungan kantor atau sekolah. Salah satu penyebabnya, di lingkungan-lingkungan seperti itu orang cenderung makan bersama-sama di satu tempat dengan lingkungan yang kurang terjamin kebersihan dan sanitasinya.

"Misalnya ada 1 orang yang kena lalu masuk kantor atau sekolah, kemudian makannya bersama-sama, misalnya sambalnya dicocol rame-rame, itu bisa cepat menyebar," ungkap Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih usai upacara Hari Kesehatan Nasional ke-47 di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Dalam kasus-kasus yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini, Menkes mengaku belum bisa memastikan dari mana sumbernya. Penyebabnya sudah dipastikan virus yang menyebar karena kebersihan dan sanitasi lingkungan yang buruk, namun dari mana asalnya kasus pertama yang kemudian menyebar hingga kini belum terungkap.

Mengenai pencegahannya, satu-satunya cara menurut Menkes adalah menjaga kebersihan individu dan sanitasi lingkungan khususnya yang berhubungan dengan makanan. Alat makan harus dicuci dengan bersih, makanan dimasak dampai matang dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan.

Status KLB di beberapa daerah termasuk Depok, menurut Menkes hingga saat ini belum dicabut. Untuk mencabutnya, pemerintah setempat biasannya harus menunggu selama 2 kali masa inkubasi virus untuk memastikan tidak ada kasus penularan baru pada masa tersebut.

Hepatitis A merupakan radang hati yang dipicu oleh Hepatitis Virus tipe A (HVA), biasanya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah penularan, penderitanya diwajibkan untuk istirahat total sehingga produktivitasnya akan sangat menurun selama sakit.
 
sumber http://asaborneo.blogspot.com

TIPS BELADIRI AMPUH. KEJAM, DAN JANGAN ANDA SALAH GUNAKAN

Di bawah ini adalah tips beladiri secara praktis. Mungkin bermanfaat saat anda darurat. Satu pesan dari Asaborneo, jangan anda baca tips ini saat anda diserang, apalagi anda membacakannya untuk si "dia"

  • Pandangan. Mata tidak boleh terfokus pada satu bagian dari tubuh lawan. Mata harus bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap tidak terfokus 100% pada bahu). Melihat bahu ada manfaatnya untuk menebak serangan lawan, karena biasanya bahu akan bergerak duluan sebelum menyerang, kecuali jika ia adalah ahli bela diri yang sangat terlatih. Jika mata Anda terfokus pada tangan, maka Anda tidak akan bisa mengawasi kakinya, demikian pula sebaliknya. Seluruh gerakan lawan harus bisa terlihat. Hal ini bisa dilatih, bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
  • Wajah lawan. Ya, sebagian besar preman memang jelek. Tapi tidak usah melihat wajahnya, karena yang menyerang adalah tangan dan kakinya, bukan wajahnya. Berhentilah menatap wajahnya. Kalau ia mendekatkan wajahnya, maka segera ambil kesempatan untuk melukai matanya.
  • Emosi. Jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat. Serangannya pun akan semakin ngaco. Jika lawan hanya satu, ada baiknya memprovokasi lawan, misalnya dengan meludahi mukanya atau balas memaki. Tidak ada salahnya, ini cuma psy-war. Setelah emosinya terpancing, gerakannya akan menjadi serampangan dan susah terkendali.
  • Anting dan telinga. Jika lawan mengenakan anting, apalagi yang ukurannya besar, maka bersyukurlah! Lawan semacam ini mudah dihadapi jika kita tahu caranya. Cukup dengan menarik anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan bersimbah darah dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Siapa suruh jadi penjahat? Oya, jika tidak ada anting, daun telinga juga bisa sobek jika ditarik dengan keras. Mengapa tidak?
  • Dinding atau selokan. Jika di belakang Anda ada dinding atau selokan, ada baiknya memanfaatkannya untuk membenturkan kepala lawan atau melemparnya agar jatuh. Ketika dia menyerang, manfaatkan momentumnya!
  • Lutut dan kemaluan. Gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Jika Anda menendang terlalu tinggi, lawan akan mudah menangkisnya. Sebaliknya jika Anda menendang ke bagian yang rendah, biasanya preman yang tidak terlatih bela diri tidak akan sempat mempertahankan diri. Jika lawan melakukan tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menyerang bagian kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah.
  • Atas-bawah. Mata di atas, lutut dan kemaluan di bawah. Lakukanlah serangan tipuan dengan berganti-ganti antara serangan atas dan bawah. Biasanya preman bukanlah ahli bela diri. Jika kita berpura-pura akan menyerang ke arah kepalanya, paling-paling ia akan menyiapkan double cover layaknya petinju. Nah, itulah saat yang tepat untuk menyerang lutut atau kemaluan! Demikian juga jika Anda melakukan serangan tipuan ke arah lutut, dan lawan menyambutnya dengan menurunkan kedua tangannya, Anda tidak perlu ragu untuk menyerang mata atau telinga lawan.
  • Tulang kering. Jangan terlalu takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar dialah yang akan mengerang kesakitan.
  • Jarak. Jika jarak Anda dengan lawan cukup rapat, maka tidak bijaksana untuk memaksakan memukul dan menendang. Gunakan serangan dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit boleh menggunakan pukulan, sedangkan jarak yang lebih jauh lagi mengharuskan Anda menggunakan teknik tendangan. Jarak yang cocok untuk tendangan jangan digunakan untuk menyerang dengan siku, demikian pula sebaliknya.
  • Sesuaikan dengan situasi. Jangan berharap akan terjadi kondisi ideal. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan Anda. Lakukan apa yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Ingat, apa pun sah dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun!
  • Apabila lawanmu lebih dari satu orang atau mereka menggunakan senjata api, maka berusahalah menghindar dengan memanfaatkan kondisi lingkungan saat itu.
sumber http://asaborneo.blogspot.com/