Sedikit ulasan nih, mungkin banyak orang yang berpendapat sama dengan saya. Perkembangan iptek sungguh pesat, meskipun banyak keuntungan tapi perkembangan iptek ini menuai kontroversi juga, lebih cenderungnya ke anak remaja yang notabene masih dalam produktif - produktifnya. sangat disayangkan sekali untuk perkembangannya, terutama bagi perkembangan daya imajinasi dan kreativitasnya.
akibat perkembangan itu anak remaja sekaranglah menjadi korbannya, contohnya saja mereka lebih mementingkan bercakap lewat handphonenya daripada bercakap langsung, tentu saja itu mejadi permasalahan baru di era moderen sekarang.
seperti yang saya kutip dari sebuat forum dengan berjudulkan :
"Generasi Sekarang, Generasi Smartphones, Generasi Idiot?"
Sadarkah kalian apa yang terjadi saat ini?
Dunia sudah seakan
berputar dengan cepat. Semua yang kita inginkan pun sudah ada di dalam
genggaman, bahkan dikantong saku bajumu. Kita sudah mendapatkan apapun
hanya satu dua sentuhan. Yup, teknologi smartphone. Teknologi yang
membuat kita tampak atau terlihat atau menjadi orang yang hebat, pintar,
kaya dan populer. Memang, teknologi ini sangat membantu kita dalam hal
apapun. Mulai dari bekerja, tertawa, menangis ataupun bergembira.
Lantas, mengapa kita butuh orang lain jika semuanya bisa kita dapatkan
hanya dengan sebuah smartphone?
Apakah kita sedang berada di dalam generasi idiot?
Lihat saja beberapa fakta berikut.
1. Hang out Bersama Teman Tapi Justru Bermain Handphone
Pernahkah kita merasa mengalami kejadian seperti ini?
Mungkin sebagian dari kita pernah mengalaminya. Sewaktu hari kita hang
out bersama sahabat, teman, rekan kantor, di sebuah coffee shop, kita
memesan makanan dan minuman apapun yang kita mau. Hal ini dilakukan
untuk dijadikan alat lepas kangen karena sudah lama tidak bertemu. Lalu,
apa yang kita lakukan? kita justru peduli dengan apa yang terjadi di
sosial media. Kita justru sibuk bermain games di yang sudah diinstall di
smartphone kesayangan. Hampir seharian kita bersama smartphone. Apa
salahnya sedikit saja waktu untuk meluangkannya bersama teman kita,
untuk curhat, tertawa, menangis bersama.
Coba bandingkan dengan apa yang kalian lakukan tanpa adanya smartphone
Tertawa lepas dan bercanda bersama teman tentu hal itu menguntang bukan ? bukan hanya kebahagiaan yang didapat momen momen indah pun didapat
2. Anak Kecil Lebih Suka Bersama Smartphone dibanding Bermain Diluar
Siapakah yang salah?si anak?atau kita yang membiarkan ini terjadi?
Saat ini, sering sekali kita melihat anak di perkotaan yang selalu
membawa smartphone kesayangannya. Kebanyakan mereka menggunakannya untuk
bermain game dengan segudang permainan. Orang tua menyukainya, karena
mereka cenderung lebih pendiam dan nurut. Namun apa yang terjadi, ketika
mereka lebih memilih bermain smartphone ketimbang bermain diluar
bersama teman sebayanya. Apa yang ia pelajari lebih kepada cara bermain
game, menginstal berbagai permainan, ketimbang bersosialisasi bersama
teman, bermain kotor-kotoran, lari kesana kemari dan tertawa riang
Inilah moment indah itu
pemandangan diatas adalah contoh moment terindah dimasa anak-anak, coba lihat sekarang ? apakah di masa ada ? memang sebagian ada namun sudah sangat jarang ditemui sekarang ini
3. Liburan Saatnya Pamer di Sosial Media
Bukannya berlibur adalah saatnya melepas semua kepenatan?
Hal menarik saat era teknologi smartphone menjamur. Lihat saja di Bali,
atau objek wisata manapun. Orang-orang yang berlibur lebih banyak
menghabiskan waktu liburnya dengan mengabadikan momen-momen liburnya.
Untuk apa?apalagi kalau bukan mengabadikannya ke jejaring sosial.
Alasannya, tentu saja memamerkan apa yang sedang dilakukannya. Miris
memang, disaat kita mendapatkan waktu untuk melepas semua kepenatan saat
kita bekerja, justru kita lakukan hanya demi kesombongan belaka
We need real vocation
4. Kepopuleran Seseorang Hanya Dilihat dari Jumlah Follower
Pilih mana, punya banyak teman di sosial media atau punya teman di kehidupan nyata?
Satu fakta yang menarik. Orang lebih memilih punya banyak teman di
sosial media dibanding memiliki segelintir teman di kehidupan nyata.
Alasannya? demi membuktikan kepada semua orang jika dia sangat populer.
Bukti bahwa "sleeping" atau "awake" di Path saja sudah bisa di love oleh
banyak orang. Mereka cenderung memilih teman yang up to date di sosial
media dibanding teman yang hanya asik buat jalan-jalan. Mereka tidak
peduli cara membedakan mana teman sesungguhnya atau teman khayalan
Populer itu begini
5. Curhat di Sosial Media, bukan bersama sahabat atau teman dekat
Kalian Lebih Percaya Curhat di ribuan orang?
Bukan cerita yang layak untuk dipublikasikan, namun justru cerita yang
tabu justru di sebar di sosial media. Sekarang adalah era dimana orang
dengan mudah mengeluh, marah dan menangis di jejarig sosial manapun.
Dengan harapan, ia menunjukkan semua kelemahan dirinya agar mendapat
perhatian dari banyak orang. Bukankah harusnya kita curhat cerita tabu
tersebut kepada sahabat kita, orang tersayang ataupun orang tua
kita?Sehebat apa ribuan orang-orang yang online di luar sana bila
dibandingkan dengan orang yang sangat sayang kepada kalian?
Curhat yang sesungguhnya
6. Belum Bisa Tidur Jika Belum Buka Smartphone
Cek dulu apa yang terjadi di sosial media gue
Apakah kalian menjadi orang yang seperti ini?menghabiskan 5 hingga
berpuluh menit dengan smartphone kesayangan sebelum tidur. Melakukan
apapun dengan smartphone kesayangan, mulai dari update status mau tidur,
cek timeline teman, atau bermain game. Demi datangnya rasa kantuk.
Apabila belum, kita rela berjam-jam didepan layar untuk mendapatkan rasa
kantuk luar biasa. Bandingkan dengan sedikit berkhayal, melamun, dengan
apa yang kalian alami hari ini, atau apa yang ingin anda lakukan esok
hari. Cobalah kembangkan sedikit rasa imajinasi kita dengan "daydream"
tanpa smartphone. Susah?mungkin daya imajinasi kita sudah menurun karena
smartphone
Semesti sebelum tidur itu merenungkan apa yang telah terjadi seharian ini
7. Smartphone membuat Kita Lebih Bahagia dibanding Orang di Sebelah Kita
Faktanya, sosial media lebih lucu dengan orang dihadapannya
Tanpa kita sadari, apa yang terjadi di smartphone jauh lebih menarik
dengan apa yang terjadi di hadapan kita. Kita lebih bahagia dengan
smartphone, dibanding teman, kekasih yang ada didepan kita. Kita seolah
buta dengan kebahagiaan yang kita hadapi sesungguhnya. Kebahagiaan
sesungguhnya yang mungkin belum kita dapatkan di perangkat keras yang
kita genggam
Bahagia itu begini
8. Saat Menyendiri, adalah Saat Bersama Smartphone
Me time, saatnya cek timeline
Saat yang kita sesali dimana kita menghabiskan seluruh waktu kita dengan
smartphone. Bahkan saat menyendiri. Bukannya lebih baik kita
menghabiskan waktu dengan merenung, melakukan aktivitas apapun, atau
berkumpul bersama keluarga. Mungkin ada waktunya kita akan menyesal
dengan semua yang pernah kita lakukan bersama smartphone saat sesuatu
yang bisa kita lakukan saat itu tiba-tiba menghilang nantinya
Hargai waktumu
9. Saat Dimana Smartphone lebih Sangat Berharga dibanding Manusia
HAHAHAHAHA
Saat temanmu terjatuh, kamu hanya bisa tertawa melihat kebodohannya,
yang sangat tak disengaja. Namun, ketika smartphone kita atau milik
teman kita terjatuh, Kita begitu peduli. Smartphone bisa diibaratkan
seperti ini, "kita tidak akan bisa hidup dengan smartphone".
Benarkah?Cuman kita sendiri yang bisa menilai
Smartphone itu bukan segalanya
Benarkah ini semua? Apa yang terjadi dengan dunia ini?
Majukah kita atau kita justru terpuruk?
Sudah waktunya lihat sekitar, bukan lihat smartphone
stay smart, without smartphone
Hidup jauh lebih berharga, jika kita sedikit meluangkan waktu tanpa teknologi
Seperti itulah kutipannya, mau kah anda tetap menjadi seperti begitu ? sudah sadarkah anda berapa waktu anda yang terbuang sia sia ? pernahkah anda berpikir untuk mengubahnya ? jangan biarkan perkembangan zaman merubah sifat dan perilaku kita sebagai manusia, manusia itu saling membutuhkan, manusia itu berkomunikasi, manusia itu bisa merasakan dan berperasaan.
Sumber ; info
0 comments:
Post a Comment